FOTO profil Fb, Velsila Yeimo/KM |
Oleh Velsile Yeimo
Opini, (KM)---“Keadaa akan memberikan alasan mengapa harus terjadi semenit saja teman serasa jadi lawan seakan peperangan baru dimulai. Percaya bahwa hal baik dan buruk kerap kali dapat Tuhan jadikan sarana untuk mendisplinkan diri manusia.”
Semua yang dialami oleh manusia baik itu bermanfaat ataupun tidak bermanfaat dapat terjadi karena keadaan dan situasi lingkungan dan daerah tempat tinggal dan asal usul perkembangan manusia dari zaman ke zaman. Nyatanya semua manusia adalah satu dan sederajat tetapi jangan berkata dan jangan memperbandingkan antara satu suku dengan suku yang lain. Itu semua berbeda dan tidak sama karena keadaan itu sendiri.
Keadaan membuat manusia yang suci menjadi berdosa karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Keadaan juga membuat manusia tidak selalu ada pada posisinya. Keadaan juga membuat manusia yang berdosa karena banyak uang dan harta dunia bisa bisa berubah menjadi manusia yang bersih tanpa dosa dan hidup murni. Keadaan juga membuat manusia bisa bunuh diri karena di putuskan oleh pacarnya, ataupun problem yang lain yang membuat manusia menderita hingga hilang akal.
Bagi anak mudah selalu berpacaran tidak sesuai jalur yang ada. Itu semua karena keadaan pada diri dan lingkungan yang tidak menguasai sehingga akibatnya menghabiskan nyawa.
Semua itu berawal dari keadaan, saat ada uang manusia hidup tanpa masalah dan rasa rasa hidup di surga. Namun saat tidak ada uang banyak hal negatif yang ingin di lakukan seperti, mengambil barang miliki orang lain, mencopet, berbohong dan iri terhadap barang yang di ingin yang dipengan oleh orang lain.
Jangan membiarkan keadaan itu berlalu pada diri manusia, tetapi berubah dan bangkit dari keadaan pada diri, oleh karena itu mari perhatikan dan lakukan dibawa ini:
a. Diam
Jangan berdiam pada situasi dan kondisi yang membuat manusia derita dan tangis. Tetapi berbicara demi merubah keadaan pada diri.
b. Lingkungan
Lingkungan adalah tempat hidup dan melakukan berbagai aktifitass sehingga harus berubah diri dan berpandanglan alam sekitar untuk berpikir luas seperti alam jagat raya lalu berubah jiwa dan raga sesuai keadaaan yang sedang berkembang.
c. Diri
Diri mengikuti keadaan, bukan keadaan mengikuti diri sehingga kuasailan diri sebelum menguasai lingkungan dan keadaan.
Orang pintar dan mampu hidup dalam keadaan apapun karena mereka bisa mengatur diri sehingga mampu menguasai alam dan karya ciptaan Sang pencipta. Diri menjadi tenang, lingkungan menjadi nyaman, dan mampu berkomunikasi dalam segala aspek.
Semoga diharapkan bagi pejuang di tengah jalan dibutuhkan untuk mampu dan bisa dalam segala hal. Keadaan dan situasi menjadi hal biasa dan dijadikan luas biasa dalam diri demi melawan keadaan dalam hidup(Umagigobai/KM.)
0 komentar:
Posting Komentar