Oleh Yusuf Kobepa
Opini, (KM)--Papua dalam kepunaan dari berbagai sisi kehidupan, budaya semakin minoritas akan adanya perubahan zaman, bahasa semakin menghilang akan kehadiran bahasa Indonesia dan bahasa bahasa lain, segala hasil alam raya diambil oleh orang, burung burung ternama dimakan waktu. Manusiapun seakan mati seperti binatang.
Alam Papua dan manusia Papua antara kenyataan dan harapan. Kondisi alam Papua di masa lalu sangat sempurna kini tidak sempurna lagi seperti sebelumnya, Burungpun sedang lenyap satu persatu dan banyak species yang unik sudah tak ada lagi dan kini tidak sempurna lagi.
Hutanpun sedang ditebang habis satu persatu tanpa tanam kembali dan kini tak hijau lagi. Segala jenis binatang salah satunya kus-kus kini tak ditemukan lagi seperti di masa lalu yang begitu mudah kita mendapatinya. Sumber Daya Alam (SDM) yang ada di kulit bumi maupun yang ada di inti bumipun kini sedang di ambil orang lain sehingga masa depan orang asli Papua inipun akan ada dalam ketidakpastian.
Segala tanah warisan yang kelak dapat di jadikan nafas hidup inipun kini sedang dijual habis sama penguasa ekonomi dan penguasa pemerintah tanpa adanya kontrak yang saling menuntungkan untuk masa depannya. Orang asli Papua sebagai pewaris tanah Papua inipun kini tak berdaya lagi untuk bersain dalam segala hal dengan orang non pribumi Papua sehingga mereka terus termarginalkan dalam segala hal di negeri yang penuh dengan air susu dan madu.
Orang asli Papua sebagai pewaris tanah surga kecil inipun sudah sedang habis satu persatu menuju kepunahan melalui berbagai hal misalnya: Tindakan kekerasan aparatur negara secara terbuka (Pelanggaran HAM yang luar biasa,) Pembunuhan secara tertutup yang tak dapat dibuktikan (penculikan, penghilangan orang, tabrak lari, keracunan gas, keracunan makanan, miras dll)serta Kondisi kesehatan yang sangat terburuk tanpa penanganan yang komprehensif dari pihak yang berkompeten.
Pacaran di luar nikah membuat orang mudah generasi penerus Papua semakin habis. Anak mudah sedang dalam gila cinta membuat diri tak sadar akan pentingnya menjaga diri. Orang sehat karena semangat, ada semangat karena dorongan kuat.
Sejumlah fenomena di atas ini sedang mengantarkan orang asli Papua dalam ketidakpastian hidup di masa depan. Kapankan pastian hidup pada masa yang mendatang.
lantas untuk siapa negeri yang kita juluki surga kecil ini ada bila semua orang asli Papua Itu habis lenyap bersama segala kekayaan alamnya Itu?? Kalau bukan generasi muda sekarang kapan lagi.
Apakah Orang asli Papua tidak berhak dan tidak layak untuk hidup lebih baik seperti bangsa lain??
Apakah masa depan orang asli Papua dapat ditentukan oleh orang lain?? Saya pikir tidak!
Setiap orang siapapun Dia dihadirkan Tuhan di dunia ini dengan tujuan untuk melaksanakan tugas mulia menata masa depan bagi generasi penerus bangsa dalam kapasitas kerjanya masing-masing. Itulah tanggung jawab moral yang harus diemban oleh anak-anak asli Papua siapapun Dia dan apapun kapasitasnya dalam bekerja dan berkarya di negeri kangguru dan bagaimanapun masa depan anak cucu itulah yang terpenting.
Marilah kita sama-sama selamatkan masa depan anak-cucu kita, mereka layak dan berhak mendapatkan kesejahteraan itu di tanah Papua tanah leluhur mereka!!
Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial
Editor : Umagiyinagobai
0 komentar:
Posting Komentar