Acara HUT KNPB Wilayah Bomberay Timika/ Doc Marinus |
Jayapura (KM) ---Komite Nasional Papua Barat (KNPB) merayakan hari ulang tahun (HUT) yang ke -8 setelah wadah pro kemerdekaan Papua Barat itu dibentuk. Umur yang ke-8 ini dirayakan secara serentak di tujuh wilayah adat se-Tanah Papua.
Hut yang ke-8 mengusung thema umum : Rakyat Papua menuju anggota tetap di MSG. Sedangkan sub thema yang diusung duduk diam menghantui penderitaan tetapi, segera lakukan perlawanan terhadap colonialisme, kapitalisme, imperialisme dan penjajah Indonesia.
Sem Ukago Sekjen KNPB Timika dalam orasi politik mengatakan situasi yang sedang berkembang kita saksikan bersama. Dengan ini hentikan ego-ego, ikutan-ikutan berpolitik. Kita sudah bersatu dalam wadah ULMWP maka tinggalkan semua dan maju bersatu. Sedikit lagi kita betul - betul kembali pada bangsa yang asli di Malanesia.
Semua orang asli Papua jangan lupa identitas kita, baik budaya dan bahasa ibu. Ini ialah dasar dari perjuangan bangsa. Budaya hancur, ikutan arah kolonial siapa kita nantinya, kata mantan tahanan politik Papua (Tapol) yang belum lama ini dikeluarkan jeruji besi.
Selain ini, dia membeberkan kesaksian dia atas penahanan dalam sel atas kebiadaban penegakan hukum dari pihak aparat organik di Papua. Kita semua mengamati perkembangan hukum disini semua meng-ada - ada. Hal kesaksian ini disampaikan saat acara HUT dari halaman Sekretariat KNPB Timika.
Lebih lanjut dia menjelaskan awal penangkapan sampai keluar dari tahanan selama 120 hari kami dituduhkan dengan pasal makar. Pasal makar yang mereka maksud itu apa?, tanyanya.
Apakah kami kibarkan bendera?, sedangkan kami hanya bagikan selebaran dukungan ULMWP diterima menjadi anggota tetap sambil memantau perang suku berlangsung waktu itu, ceritanya.
Kita bersyukur tiap waktu kepada Allah yang menciptakan Tanah Papua. Sudah stengah abad, para kolonial menjajah kita, melalui genosida, perampasan serta pengurasan kekayaan alam Papua. Namun KNPB yang solid dalam pergerakan damai dibangkitkan delapan tahun lalu, apreasiasinya
Kami mengetahui KNPB telah lahir sejak 1961 yang namanya KNP, akan tetapi delapan lalu KNP itu dibangkitkan lagi diberi nama KNPB, dan gerakan rakyat terus menuju refrendum, Katanya.
Dalam kesemptan yang sama, Ketua PRD Abihut Degei mengatakan tidak ada dalam sejarah di dunia bahwa bangsa lain memerdekakan bangsa lain. Kitalah penentu kemerdekaan bangsa Papua. Agama apapun juga tidak, maka melalui wadah ini bergandeng tangan lawan penindasan rakyat seperti bangsa Babilonia abad ke 21 yang masih menjara di Papua Barat. Peninggalan bangsa Babilonia seperti USA dan Indonesia, jelas dia.
Pewarta : Marinus Gobai
0 komentar:
Posting Komentar