Foto doc, Watagai/KM |
Oleh: Silvester W Kadepa
Opini, (KM)--Penulis mengharapkan dimasa mendatang semua penerus generasi mudah di Malanesia harus mempersiapkan diri dari jauh sebelum kedatangan penguasa dunia. Dari sisi pendidikan olahraga, mentalitas, budaya dan religius, bahasa dan kepemimpinan. Didalam opini ini tidak membahas lebih jauh mengenai hal itu, tetapi membagikan sedikit mengenai pemahan penulis.
Anak-anak Malanesia di masa depan adalah gayung bangsa untuk mengarungi pulau kehidupan. Anak bangsa menjadi generasi penerus Malanesia yang lebih baik. Masa depan tidak ada yang tahu, ia masih menjadi sebuah rahasia. Namun, aktivitas yang dilakukan masa kini akan menjadi tangga menuju puncak masa depan itu sendiri. Maka hal hal yang perlu di lakukan bagi generasi anak anak Malanesia dimasa depan diantaranya:
1.) Bermain Bola Plastik
Malanesia adalah negara yang kaya akan permainan sepak bola. Permainan yang tidak membutuhkan modal mahal, lebih efisien dan permainan yang nilai sosialnya tinggi karena mengutamakan kebersamaan dengan teman-teman. Namun, apa yang terjadi di masa kini? Permainan seperti itu sudah terkenal dan hampir terpopuler . Oleh karena itu, perkenalkan lagi permainan sepak bola kepada anak-anak bangsa Malanesia agar mereka dapat mengembangkanya.
Dari senior Persepura Jayapura sudah membuktikan dimata nasional dan internasional yang mengcapai hasil bintang 4x bahwa anak mudah Malanesia mampu dan bisa dalam hal olahraga yakni bola kaki.
Diharapkan kepada pemerintah daerah dan provinsi untuk menfasilitasi anak mudah generasi Malanesia yang berada di plosok plosok Dusun atau Desa karena mereka suka bermain bola plastik dan banyak yang menjadikan hobby bola kaki sehingga mampu bermain. Maka pemerinta membangun sekolah sepak bola di setiap sekolah kemudian yang mampu bermain langsung menarik ke provinsi untuk melatih lebih jauh mengenai bola kaki.
2) Menjadikanlah Siswa yang Komunikatif di Sekolah
Guru adalah teman guru tidak menakutkan, tetapi guru tetap wajib untuk dihargai. Siswa yang komunikatif dari kecil akan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan kritis. Jangan membiarkan siswa dalam posisi diam dan tidak bergerak. Tugas guru harus mengaktifkan semua siswa berbicara tanpa kecuali, karena jika tidak seperti itu maka pengaruh bagi siswa sangat besar bersains dengan kota dan dunia.
Dibutuhkan didikan untuk harus berkomunikasi karena semua reaksi berada pada komuikasi. Ingin bergaul dengan orang baru di butuhkan komunikasi, ingin memimpin dalam suatu lembaga dibutuhkan komunikasi, ingin bersain dengan dunia dan negara di butuhkan komunikasi, ingin mendapatkan ilmu dan pengalaman di butuhkan komunikasi, jadi didiklah siswa dan anak muda dari masa muda agar menjadi dewasa mampu melahirkan seorang yang berkomunikator dalam berbagai bidang.
Siswa masih SD adalah masih perkembangan semua dan ingin mengikuti dan mencoba coba. Arahkan dan bimbing ke jalan yang benar supaya mendapatkan hasil yang memuaskan. Siswa sendiri berusaha bangun pagi datang ke sekolah untuk belajar dan menerima ilmu dari sang guru. Hargai keingin tahuan siswa dan didiklah menjadi siswa berkomunikator agar supaya jangan diam tetapi bertindak dan berbicara didepan publik masalah ketidak adilan dan lain sisinya.
3) Kembangkan Potensi dalam Diri
Setiap manusia yang terlahir di dunia sudah diberi Sang Pencipta sebuah potensi. Tugas kita adalah mengembangkan potensi tersebut. Jika anak-anak Malanesia mengembangkan potensi dalam dirinya, masa depan Malanesia akan berjaya karena memiliki anak-anak bangsa yang membanggakan. Untuk mengembangkan potensi tersebut dibutuhkan juga didikan dan nasehat dari dapur yakni kedua orang tua. Orang tua jangan membiarkan anak untuk belajar sendiri tetapi didiklan kearah yang benar karena kalau membiarkan anak belajar dan beraktifitas tanpa campur tanggan dari kedua orang tua maka anak tersebut mengalami pengaruh besar dalam diri untuk ikut-ikutan kepada teman lain masuk pada dunia aneh. Hilang perjuagan dan semangat mudah karena pengaruh besar yang di dapat dari teman sebaja yang merusak karakter jiwa mudah semangat harapan bangsa.
Tugas orang tua, mengetahui karakter dan potensi pada anak kemudian mencari solusi bagaimana cara untuk mengembangkan agar potensi yang di miliki harapan menjadi manusia yang berguna di kemudian hari maka perang kedua orang sangat penting sebelum mejunjung ke lingkungan lain.
Kalau di sekolah perang guru sangat diharpkan untuk mendidik sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki pada didikannya. Saat ada kegiatan ekstrakulikuler di sekolah guru harus bertindak dan mengarahkan masuk setiap kegiatan sekolah sesuai potensi masing masing. Kemudian guru juga harus membanggakan kepada didikannya agar mereka yakin dan percaya akan potensi yang di miliki.
4) Manfaatkan Waktu Sebaik Mungkin
Waktu adalah hal yang paling berharga. Isilah waktu dengan sesuatu yang bermanfaat. Tanamkan itu pada diri anak-anak Malanesia seperti beribadah tepat waktu, bersekolah, bermain dengan permainan tradisional, berlatih mengembangkan potensi diri, belajar, dan berkumpul bersama keluarga.
Sebisa mungkin lakukan hal-hal positif itu setiap hari karena kebiasaan teratur yang baik akan membentuk karakter anak-anak Malanesia yang baik pula dan menjauhkan anak-anak Malanesia untuk bertindak kriminal dan asusila.
Jangan membiarkan anak mudah untuk berlarut larut melakukan aktifitas harian yang tidak bermanfaat. Arahkan dan didiklah yang baik agar merasa dan berpikir atas manfaat waktu dalam harian. Harus mengajarkan kepada didikan untuk membuat jadwal aktifitas harian agar mengikuti dan menjalankan dengan mudah dan teratur.
Memfungsikan waktu dengan sebaik mungkin maka diri akan membentuk menjadi seorang yang mampu menghasilkan kemampuan kemampuan dalam diri dan banyak orang yang mengakui bahwa dirinya pantas dan bisa memimpin dihari mendatang. Hal ini menjaid harapan bangsa dan negara terlebih kepada kedua orang tua dan tanah tercinta
5) Menjadi Manfaat Satu Sama Lain
Apa gunanya menjadi juara kelas kalau pada praktiknya buta rasa dan lupa sejatinya manusia haruslah menjadi manfaat satu sama lain? Indah sekali kehidupan jika manusianya saling menghargai, mengasihi dan menyayangi.
Memanfaatkan diri menjadi lebih baik kepada orang lain dan lembutkan diri menjadi selembut kulit wanita agar hati yang kudus dan jiwa yang mulia memperkirakan diri menjadi bermanfaat demi banyak orang.
Diri manusia terdapat suatu kekuatan besar, kemampuan yang power, berpikir yang mampu melahirkan berbagai kebaikan dan keburukan semua itu diatur oleh diri manusia sendiri. Semua rasa tidak ada dalam diri karena kita sendiri tidak peka dalam hal itu, maka itu manfaatkan orang untuk menilai agar masukan masukan mengenai diri yang kurang bagus akan memperbaiki dan yang bagus rasanya di teruskan sampai hayat demi nusa dan bangsa.
Ingat………….
Manusia dilahirkan menjadi makhluk sosial, yaitu mahkluk yang selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, poin-poin di atas perlu diterapkan dalam kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar