Kondisi dan Situasi di Distrik Kamuu Selatan (Kamsel), Kabupaten Dogiyai, Papua. (Foto: Yan Goo/KM) |
Dogiyai KM - Hujan deras yang mengguyur di distrik kamuu selatan (Kamsel) kabupaten Dogiyai sejak 17 Juli sampai saat ini di bulan Agustus 2016 membuat ratusan rumah dan Kebun milik warga setemmpat terendam air setinggi 23 meter air.
Akibat dari itu, hingga saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) melalui dinas terkait kabupaten Dogiyai, Papua, belum membuka mata untuk melihat warga di distrik Kamsel yang terkesan kena musiba banjir dan rumah warga, kebun bahkan ternak terendam air alias banjir.
Kepala Distrik Kamsel Yulianus Tibakoto, mengatakan, akibat melupanya kali edege membuat ratusan rumah, ternak dan kebun warga terendam air alias banjir meliputi sembilan kampung, diantaranya, Desa Puweta I, Puweta II, Tuaida, Ugikagouda, Matadi, Digikebo, Botumoma, Yepo dan Obaibega.
“Penyebabnya ialah curah hujan yang cukup tinggi sejak bulan Juli sampai Agustus 2016. Hingga akhirnya menambah volume tinggi air dan membuat rumah ternak dan kebun terrdenam air," kata Tibakoto, kepada kabarmapega.com, Rabu (10/08/16) Kemarin.
Dikatakan, selain belum ada perhatian dari Pemda. Pemda pun tak pernah membantu para korban banjir di distrik Kamsel. Padahal, warga masyarakat kamuu selatan berharap kepada pihak pemda segera membantu bama dan obat-obatan.
“Tetapi, Kami bersyukur kepada Tuhan, karena melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua, bagian Krisis dan Waba sudah melakukan evakuasi dan turun langsung di lapang melihat secara dekat atas musibah,”katanya.
Terpisah, Dinas Kesehatan Provinsi yang mewakili, Bidang Krisis dan Waba, Yana Moto Sasari menjelaskan, pihaknya heran dengan banjir yang meluap di kamuu selatan itu.
Selain heran, Sasari pun kaget karena Pemda setempat hingga kini belum perhatian serius bagi para korban peristiwa banjir. Padahal, menurutnya, dana 80% telah diberikan kepada Pemda Daerah guna melihat benja seperti demikian, salah satunya.
Keprihatinan itu, kata dia, pihaknya akan membuat laporan dan akan disampaikan kepada kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan selanjutnya akan ditindaklanjuti kepada Gubernur Papua untuk melihat peristiwa wabdah di disttrik Kamsel.
Sementara itu, Mantan Ketua DPRD Dogiyai, Lamek Kotouki, menambahkan, bupati Dogiyai sejak tanggal 17 Juli sampai saat ini belum ada perhatian kepada masyarakat kamuu selatan yang sedang melakukan pengungsi gara-gara banjir dan memilih di tempat keluarga-keluarga untuk tinggal untuk sementara waktu.
Dilakukan hal demikian, kata dia, “Karena mereka hanya khawatir banjir susulan lagi kembali datang banjir pada malam hari,” ungkapnya.
Dia menambahkan lebih dari 218 rumah terendam, ternak 200 terbahwa harus oleh banjir dan kebun yang terendam sekitar 2000 lebih kebun terendam oleh banjir itu yang sudah terdata dari sembilan kepala kampung di distrik kamuu selatan, Kabupaten Dogiyai.
Terkiat korban jiwa, hingga kini belum ada korban jiwa dalam peristiwa banjir yang terjadi sejak 17 Juli sampai di bulan Agustus 2016 ini.
“Kita sebagai putra daerah perna lakukan komunikasi bersama pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai, tetapi kepala dinas semua belum tanggapi serius. sekalipun Kepala Daerah sebagai orang nomor satu di dogiyai,”tegas kotouki.
Pewarta : Yan Yuaiya Goo
Pewarta : Alexander Gobai
0 komentar:
Posting Komentar