Foto: Dok, Prib Fransiskus K/KM |
Oleh: Fransiskus Kobepa
OPINI, KABARMAPEGAA.COM-- Kali ini bukan pertama kali, kali ini juga bukan biasanya, akan tetapi kali ini hanya omongan orasi sepele yang tak terkirakan berbahaya bagi sesama akan tetapi perlu di simak juga semoga bisa diambil manfaatnya akan tetapi perlu di tapis satu persatu, terlebih dahulu antara jabatan, kepentingan dan ambisi di republik yang penuh dengan problem yang berwarna warni.
Bukan basa basi tetapi ini sudah mungkin terjadi di berbagai negara terutama di Indonesia, politik sudah menjadi isu yang sentral di mata masyarakat umum dimana sesuatu yang menjadikan sebuah perubahan baik sebut saja di Indonesia Joko Widodo dengan kerja nyatanya 'blusukan' sudah menjadi trend di kalangan umum dengan itu dan ini mampu meraup suara terbanyak pada Pilpres 2014 lalu sehingga mampu menakhodai Pemerintahan Indonesia yang saya menilai sangat baik hingga kini.
Dengan adanya berbagai persolan negeri dasyat sungguh dasyat, kehidupan negeri ini juga kedatangan sosok malaikat aku menilai sebagai pembuka jalan buntu,jalan keliru dan jalan kepastian, setelah Jokowi kini diadalah Basuki Cahaya Purnama biasa di bilang Ahok.
Pada titik ini semua sudah jelas siapa yang salah dan siapa dan benar dan siapa yang mampu dan siapa yang tak mampu, hampir sesungguhnya hemat saya menilai bahwa hampir semua pejabat di negara sesungghunya bisa dikatakan 'korupsi'adalah artian mereka merahasiakan dirinya korupsi dengan berbagai macam cara, ketika masuk diranah Politik (Pilkada) semua berlomba-lomba mengangkat maupun menjatuhkan pesaing politiknya seperti dengan cara-cara yang sering terjadi entah dilaporkan ke Polisi, Kejaksaan bahkan hingga ke KPK, mari kita menegok kembali belajar dari DKI Jakarta disana bahwa Ahok Petahana Gubernur DKI Jakarta diserang habis-habisan dengan berbagai cara dilakukan dimulai dengan Ancaman Korupsi namun ternyata tidak terbukti, Ahok diserang penistaan agama jadi tersangka. Pasangan Agus Silvi Calon Gubernur DKI Jakarta yang juga akhirnya diserang korupsi Mesjid, dan kini Sekarang pasangan Annis Unno diserang Korupsi, hal-hal ini kadang mengagetkan publik dan masyarakat umum gejala-gejala politik seperti ini sangat baik agar dapat mendapat pemimpin yang lebih bersih sebab ada koreksi yang baik.
Pada dasarnya demokrasi memberikan ruang sebesar-besarnya setiap warganya memilih pemimpin yang dinilai bersih dan cocok untuk memimpin daerahnya, sebagai warga negara yang baik akan menjagokan pemimpinanya entah dengan dukungan melalui Stiker, Baleho maupun memakai kaos kandidat idolanya, bahkan membantu mengkampanyekan jagoannya hingga meraih suara terbanyak. Kita meninjau akhir akhir ini pilkada dibeberapa daerah semakin memanas bahkan melahirkan konflik seperti di Papua gejala negatif yang timbul di masyarakat terjadi perang suku atau perang masalah partai politik tertentu dengan usur rasis dukung suku tertentu disini kita bisa lihat bahwa 'bukan memakai perangkat hukum tetapi menggunakan hukum perang suku. Sehingga kita perlu melihat bayang-bayang kebenaran melihat yang benar, pilih yang benar. Jangan menjadi bagian dari permainan politik sehingga menjadi korban politik bahkan hilang nyawa dengan sia-sia. (FP/KM)
*) Penulis adalah Pengamat Politik Pemerintahan Tinggal di Kota Jayapura
0 komentar:
Posting Komentar