Oleh Marselino H kudiai
Cerpen, Kabarmapegaa.com--Di kota Nabire hiduplah seorang mudah yang sangat tampan dan cakap. Pekerjaan pemuda tiap hari hanya menghabiskan waktu dengan minum minuman keras (MIRAS). Kehebatan minum minuman keras (Miras) Ia sangat terkenal di wilayah kota Nabire.
Di suatu waktu pemuda itu berfikir untuk berjalan ke kota lain yakni kota Jayapura. Ia tidak tenang dan sabar ia mengambil keputusan untuk berangkat. Sesampai kapal pelabuan Samabusa, pemuda itu melanjutkan kegiatannya yang tidak wajar “MIRAS.” Saat dalam kapal pemikirannya sudah terakomadasi dengan MIRAS, ia jatuh dari kapal dan entalah kemana arah tidak jelas.
Penumpang kapal kagum akan melihat peristiwa itu, berteriaklah mereka! “ Orang tenggelam, orang jatuh, beribuh kali teriakan hanya bekas kaki di telingan ” ya ampun kaptenpun tak mendengar.
Dalam lautan pemuda itu dengan tidak sadar dan sesak nafas, tak ada bebas hidup di pikiran yang sempit ternyata ia berada di atas punggung dua ekor ikan Lumbah-lumbah. Ikan yang satu memikul pemuda itu dan satu ekor memandu mereka dalam perjalanan.
Kehidupannya yang tersesat itu ia jalani dengan apa adanya. Di tengah tengah lautan, pemuda penggemar “MIRAS” itu melihat kayu lapuk yang terapung di atas laut, Ia menjadikan lapukan kayu sebagai makanan dilaut.
Saat pemuda itu merasa lelah, ikan pemangsa manusia mendekatinya lalu ingin memangsa pemuda itu, tatapi dua ekor ikan lumba lumba itu dengan ketat mereka berhasil mengusirnya.
kerja sama diantara ikan lumba-lumba dua, membuat pemuda semakin hari makin tenang walaupun itu sangat lapar ia rasakan.
Kehidupan pemudah itu sangat nyaman apalagi kedua ikan itu mengajak ia untuk main main ketika melihat pemuda itu lemah.
Hari pun kian berlalu, kerena lemah dan sangat kelaparan, pemuda itu tertidur. Ia tidak sadar pemudah itu bangun di sebuah kamar yang unik bagus. Tak lama kemudian sambil melihat suasana setempat pemuda itu menengok keluar lalu berkata, “saya ini berada dimana?”. Saat berpikiran itu, ada seorang bapak masuk ke kamar pemuda itu lalu memberikan makanan yang sangat cukup memuaskan.
Pemuda itu tanya ke Bapak tua itu, “ini di mana?” kemudian bapak itu bingun dengan bahasanya yang di katakan pemuda itu. Lalu pemuda itu memakai bahasa syarat dan mengucapkan kedua kali, “Bapak ini di mana sebenarnya?” jawab bapak “ Singapura”.
Pemudah itu kaget dan berkata lagi ke bapak itu, “ikan ikan itu di mana?” jawab bapak “ ikan lumbah lumbah itu sudah pergi setelah mengantar anak”
Dengan penuh kesedihan pemuda itu keluar dan melihat kearah timur matahari dan berkata sambil meneteskan air matanya “ teman teman (ikan lumba lumba) kalian di mana, saya rindu akan kalian berdua, saya ingin tidur di punggung kalian berdua lagi, tiga hari tiga malam saja tidak cukup??”.
Hari itu pun berlalu setelah dua hari kemudian bapak itu tanya, ??
“ Anak asalmu dari mana?”
jawab sih pemuda itu,
“Di kompleks Auri, Nabire, Papua, Indonesia bapak”
Kemudian bapak itu mengajaknya menceritrakan kronologi pemuda itu sesampainya di sini, dan tanpa ragu pemuda itu ceriterakan semua kepada bapak tua itu.
Setelah beberapa lamanya, karena rindu akan keluarganya di Papua, dengan tidak sabar pemuda itu ingin pulang.
Lalu kerena sudah berada di wilayah kekuasaan negara lain maka pemuda itu di suruh bayar 15.000.000.00 dari dinas terkait yang ada di Singapura. Uangnya tidak ada mau buat apa binggung! Pihak Singapur mencoba menghubungi ke Indonesia lalu tidak ada respon dari pihak terkait di Indonesia.
Akhirnya pemerintah Indonesia tidak membayar uang yang di minta Singapura, akhirnya apa? Pemuda itu kawin dengan perempuan Singapura yang ternyata anak ketiga putri dari Bapak Tua itu. Setelah beberapa bulan lamanya, pemuda itu menemukan keluarganya melalui media sosial (facebook).
Tanpa segan pemudah itu menulis text di messeger lalu mengirim ke temannya, kata dalam kutipan text :
“Saya bukan anak Nabire, Saya bukan anak Papua, Saya bukan anak Indonesia, Saya tidak punya saudara saudari di Papua, dan satu yang kamu harus tahu bahwa, asal mula saya bukan dari Papua melainkan dari ikan lumba-lumba.
Cerita ini adalah anak yang tengelam di antara kota Nabire dan Serui Papua pada dua tahun lalu. Sekarang pemuda itu hidup mewah bersama gadis Singapura dengan penuh bercinta.
Penulis adalah Mahasiswa Papua Kuliah di Papua
0 komentar:
Posting Komentar